SELAMAT DATANG
SILAHKAN DAFTAR MELALUI LINK URL DI BAWAH INI UNTUK LIHAT LIST MATERI KULIAH TERLENGKAP & TERBARU
http://www.myfreeshares.com/pages/confirm2.php?refid=myfreeshares24
JIKA LINK TIDAK BISA DIBUKA, TINGGALKAN KONTAK KALIAN DI KOLOM KOMENTAR

Rabu, 08 Juni 2016

manajemen 2020













Assassin's Creed:Unity



Memanjat gedung dengan kemampuan akrobat yang mustahil,membunuh para penjaga yang hanya melakukan pekerjaan mereka, memecahkan teori konspirasi yang terbentang selama ribuan tahun. Seorang pemuda dengan tudung yang menutupi hampir sepauh wajahnya. Akhirnya serial terbaru assassin's creed telah dirilis! Ubisoft kembali mengeluarkan franchise ternama mereka,Assassin's Creed. Tidak tanggung-tanggung, Assassin's Creed merilis 2 game sekaligus tahun 2014. 2 game itu adalah, Assassin's Creed Unity dan Assassin's Creed Rogue. Meskipun begitu, Ubisoft lebih cenderung menjadikan AC Unity sebagai game utama ditahun 2014.

Tentu saja dalam aspek kualitas gambar, Unity lebih ungguk dibanding game terdahulunya. Tetapi ternyata masih banyak bug dan glitch di game ini. Mulai dari karakter yang menghilang,masalah save,game yang tiba-tiba mati dan lain sebagainya. Jangan khawatir,pemain masih bisa memperbaikinya dengan menunggu ubisoft mengeluarkan patch untuk game ini. Bug juga jarang terjadi. Jadi takperlu berpikir dua kali untuk memainkan game ini.

Banyak fitur yang menyenangkan di game ini. Khususnya pilihan senjata yang lebih banyak dan misi selingan yang mudah dan membantu. Game ini menyajikan hal yang lebih nyata dibanding serial sebelumnya. Contohnya pertarungan yang lebih kompleks dan sulit. Jika di game sebelumnya pemain hanya cukup menekan tombol counter,digame ini pemain tidak bisa seenaknya bermain counter.

Mengingat paris juga markas besar ubisoft,tak heran kalau disini pemain memiliki maps yang jauh lebih luas dan seru untuk dijelajahi. Walaupun ternyata dengan menamatkan misi pun,masih banyak bagian kota yang belum tersentuh sama sekali.

Percayalah,jika kamu memiliki game ini kamu bisa dibilang kaya. Karena hanya untuk satu game bisa mencapai harba 600.000! Bahkan di xbox maketplace harganya mencapai 700.000 lebih! Luar biasa bukan? Harga itu setimpal dengan apa yang kita dapatkan saat memainkannya.









Main Character part 1



UKali ini saya akan mengulas tentang karakter utama di assassin's creed dan musuh utamanya

1.Altaïr Ibn La ahd
Laki-laki kelahiran syria tahun 1165-1257 ini adalah anggota dari levantine brotherhood of assassination ini nantinya menjadi mentor utama dari ordo assassin. Ia menjadi mentor hingga akhir hidupnya. Ia memiliki musuh bernama abbas. Ia muncul di Assassin's Creed Revelation sebagai memori yang dilihat oleh ezio. Ia juga muncul di novel Assassin's Creed The Secret Crusade.

2.Ezio Auditore da Firenze
Ezio Auditore da Firenze (of florence) adalah seorang bangsawan selama masa renaissans. Ia adalah mentor dari persaudaraan assassin di italia. Ia mewariskan darah assassin nya ke Desmond Miles dan Clay Kaczmarek. Ezio muncul sebagai karakter protagonis di Assassin's Creed II/2 dan Brotherhood.

3.Ratonhnhaké:ton /Connor Kenway
Connor adalah seorang assassin di zaman revolusi amerika. Connor juga berperan penting di salah satu perang antara amerika dan inggris. Ia juga memiliki relasi dengan beberapa petinggi amerika seperti george washington. Ia adalah anak dari haytham kenway dan cucu dari edward kenway. Ia memiliki misi balas dendam dengan kehancuran sukunya. Ia menjadi main karakter di Assassins creed III

4.Haytham Kenway
Haytham adalah grand mastet templar yang secara diam-diam menjadi assassin. Ia memiliki anak bernama connor kenway yang nantinya membunugnya karena mengetahui ayahnya seorang templar. Ia muncul di Assassin's creed III sebagai main character pertama dan antagonis di sisa cerita

5.Edward Kenway
Edward kenway adalah assassin pertama di zaman revolusi amerika Ia berdarah assaassin dan bajak laut. Ia memiliki kapal perang yanv dalam suatu cerita berhasil mengalahkan 7 hingha 8 kapal utama musuh.
Ia adalah karakter protagonis di Assassin's creed Blackflag









Assassin's Creed: Rogue

Sebagai salah satu penggemar Assassin’s Creed (AC) dari seri pertamanya tahun 2007 lalu, penulis cukup antusias dalam menyambut dua game AC yang dirilis tahun ini, AC Unity dan AC Rogue. Namun penulis sedikit kecewa dengan apa yang dilakukan Ubisoft saat melakukan kampanye dua game ini. Ubisoft terkesan seolah-olah menjadikan AC Rogue sebagai “anak tiri” dengan sedikitnya materi kampanye yang diberikan untuk game ini. Bandingkan saja dengan AC Unity yang mendapatkan banyak materi kampanye, mulai dari puluhan trailer, event melibatkan fans bahkan video di balik layarnya pun sempat dipublikasikan.
Namun sejak awal konfirmasinya, penulis merasa lebih antusias dalam menyambut AC Rogue. Yap, mungkin kamu masih ingat dengan artikel opini penulis beberapa waktu lalu mengenai beberapa alasan untuk antusias dengan judul ini. Entah mengapa, penulis cukup yakin dengan langkah Ubisoft dalam AC Rogue ini, dengan memperkenalkan sosok assassin yang berubah menjadi templar dalam diri Shay Patrick Cormac. Meskipun masih dikembangkan untuk konsol last gen yang tentunya dengan teknologi tidak secanggih AC Unity, namun ada beberapa hal yang menjadi nilai jual utama game ini, antara lain story dan karakter. Bukankah menikmati game tidak melulu hanya dari sisi grafis dan teknologi?


Di saat AC Unity mengalami banyak masalah (yang membuat penulis sedikit menunda untuk memainkan game ini), AC Rogue bisa dibilang hadir nyaris tanpa masalah yang berarti dari sisi performa. Meskipun sampai saat ini penulis belum mencoba AC Unity, namun dari sisi performa penulis cukup yakin bahwa AC Rogue bisa memukul telak AC Unity. Performa disini dalam artian mengenai bug, glitch dan juga masalah-masalah lain di luar gameplay. Padahal, AC Rogue dikembangkan lebih singkat dibandingkan AC Unity karena masih menggunakan beberapa teknologi yang sama dengan AC IV: Black Flag (atau bahkan AC III) lalu.

Lagi-lagi, hal ini membuat penulis merasa AC Rogue menjadi “anak tiri” dari Ubisoft karena minim memberikan inovasi. Namun Ubisoft Sofia mampu menjawabnya dengan performa game yang cukup baik, meskipun tidak 100% bersih dari bug dan glitch. Satu-satunya masalah di performa yang penulis catat adalah waktu loading yang cukup lamaaa saat kamu berpindah dari satu area ke area yang lain, atau dari satu sequence menuju sequence berikutnya. Penulis cukup memahami hal ini, karena toh memang game ini dikembangkan di konsol last gen dengan teknologi yang mungkin sudah cukup uzur.


Satu lagi alasan yang membuat penulis bisa memaklumi waktu loading yang cukup lama ini adalah masifnya area yang disediakan Ubisoft untuk game ini. Dengan luasnya area dan banyak variasi lingkungan, membuat kamu bisa melakukan banyak hal, baik di darat maupun di laut. AC Rogue bukanlah game dengan grafis terbaik untuk last gen, namun terlihat lingkungan ini di-render dengan cukup halus dan memaksimalkan potensi terbaik dari PS3 dan Xbox 360. Sayang, mungkin karena keterbatasan teknologi, beberapa detail masih terlihat kabur, dan juga bayangan dari objek kadang menghilang.

Dari sisi story yang menjadi kekuatan utama dari AC Rogue, penulis menganggap Ubisoft berhasil menutup lubang plot dari saga Revolusi Amerika dengan baik. Meskipun masih ada beberapa pertanyaan yang belum terjawab, kehadiran Shay penulis anggap cukup baik dalam menjadi jembatan antara kisah AC III dengan AC IV: Black Flag lalu. Ubisoft bahkan juga berusaha untuk menghadirkan berbagai plot menarik, yang menghubungkan game ini dengan AC Unity. Penulis rasa sudah mengambil langkah yang tepat, dengan memainkan AC Rogue dahulu sebelum memainkan AC Unity. Dan saran penulis sih, lakukan hal yang sama ya sembari menunggu masalah-masalah dalam AC Unity terselesaikan.

Ada juga beberapa misi untuk templar yang “baru” di game ini, seperti melindungi target dari para assassin yang memburunya. Naval battle juga sedikit mendapatkan improvisasi, dimana saat menjadi templar bukan kamu yang harus boarding ke kapal musuh, melainkan kamu yang harus bertahan dari assassin yang tiba-tiba melompat ke geladak kapalmu. Namun sayang, bagi kamu yang suka dengan aksi parkour, game ini cukup bermasalah dalam hal tersebut. Contohnya saat kamu berayun dari satu pohon ke pohon yang lain sebelum melakukan air assassinate, kamu harus melakukannya dengan hati-hati atau kamu bisa jatuh sebelum saat yang kamu inginkan.
Kesimpulannya, seperti judul di atas, rupanya Ubisoft Sofia ingin menunjukkan bahwa “si anak tiri” ini pun bisa memberikan kejutan dengan tampil memukau. Menjadi templar dalam game ini menjadi sebuah kesenangan tersendiri, yang mungkin tidak pernah kamu dapatkan di game-game sebelumnya. AC Rogue bisa menjadi perpisahan terbaik seri AC di PS3 dan Xbox 360 jika di masa yang akan datang Ubisoft memutuskan untuk meninggalkan generasi konsol ini.